Sunday, November 11, 2012

AKSARA JIWA DALAM RAGA



ku rindu pada sebuah malam
ketika ku rangkai kata
berdua, bersama dengan-Nya.
berbagi cahaya,
yang tak tampak oleh mata.

gelap gulita dalam jiwa,
ketika ku jauh dari-Nya.
maka engkau datang
membawa cahaya, titipan dari-Nya.

gelap begitu terasa
sebelum ku bertemu dengannya.
anggaini yang ku cinta,
engkau datang dengan cahaya
dalam bentuk kata
lukisan sanubari jiwa.

ku terpukau
terpana oleh asmara cinta
berdua bersama-Nya
mohon izin untuk mencintainya
kepada anggrek tercinta.

Create By Achmad Yusuf Sinatriya

Semesta Cinta




semesta begitu indah
ketika Cinta bertahta dalam jiwa
bersama dengan-Nya
ku mau memadu asmara.

semesta tak terasa indah
ketika ku ada di samping-Nya
berdua tanpa mendua.
mendua karena ibadah
Mohon Ridlo pada-Nya
atas cinta yang bertahta
dalam jiwa, Nikmat dari-Nya.

bukalah mata !
inilah cinta, kecil dalam aksara
besar dalam asmara.
berdua dengan-Nya
walau tak sering berjumpa.
namun Engkau ada,
dalam raga,
yang bersamayam dalam jiwa.

Allahu Akbar...
Yaa Allah..
Yaa Rahman
Yaa Allah..
Yaa Rakhim
Wal Ghafurur Waddud...

Create By Achmad Yusuf Sinatriya

RINDU YANG RAPUH



semakin ku merapuh
pada rindu dalam Qalbu
yang terhambat,
oleh jarak dan waktu.
seperti Qais yang merindu
pada Laila dia terus menunggu,


mungkin kini ku menggila
berharap, dapat saling bertegur sapa
denganmu Duhai Merpati dalam dada.
dan aku terus mencinta,
padamu yang ku tunggu
serta pada-Mu yang ku rindu.

dalam Khidmad yang Syahdu
kala Qalbu berdiri tanpa belenggu

Create by Achmad Yusuf Sinatriya

ku sentuh dengan cintaku



ku belai hadirmu,
dengan rasaku.
ku kecup keningmu
dengan cintaku.
dan ku pikir,
tiada ku memiliki niatan bermaksiat denganmu,
karena ku hanya ingin menyampaikan
kasih sayang dari Rabbku.

ku dekap dirimu dengan hatiku,
dan ku hapus lukamu
dengan cahaya Rabbku.

Duhai merpati putihku,
Dia titipkan rindu-Nya kepadaku,
untuk ku sampaikan padamu.
juga ku selipkan rinduku
yang bertabur cinta untukmu.

ku hanya berkata dengan bahasa hakikat,
yang terkadang berlawanan dengan Syariat,
agar kau mengerti sedikit makna mendalam
tentang kisah cinta kita,
tanpa kata "Tamat".

Beribu Anggrek




beribu anggrek,
nampak begitu indah
di wajah para wanita
yang ada di dalam dunia.

beribu anggrek
nampak di wajah mereka
yang tak pernah ku cinta
melainkan anggrek asli
yang sebenarnya ku cinta.

anggrek yg lain itu palsu
sedangkan anggrek dalam dirimu
itu adalah yg asli.
dan ternyata karena rindu
ku melihat beribu anggrek
yang bersemayam
dalam tubuh bukan kekasihku.

aku gila karena cinta,
itu sudah biasa.
namun kini ku gila
karena rinduku padamu
Duhai Anggrek
yang bersemayam dalam hatiku.

SEMUA MENJADI SATU


SEMUA MENJADI SATU

berjuta kata
ku rajud dengan cinta
ku abadikan dalam sebuah kisah
asmara cinta bertiga-Nya.

Kau, aku dan dirimu.
semuanya melebur menjadi satu
dalam ikatan rindu
yang bersemayam dalam Qalbu.

tiada ku perduli
langin berubah seperti ini,
dan yang ku ingat
ialah kuasa Illahi Rabbi.

karena ku percaya
cahaya itu ada
dan keajaiban itu nyata.
serta cinta itu satu nyawa.

11/8/2012
13:40 WIB

Wednesday, June 20, 2012

Anak pengejar Layang-layang

    berlarian seorang anak kecil mengejar layangan, entah sampai mana dan sampai kapan ia berlari untuk dapat menggapai layangan tersebut. hingga suatu ketika, anak tersebut berhenti lantaran letih yang ia rasakan untuk menggapai layangan tersebut. begitu kencang angin yang berhembus sempat membuat sang Layang-layang terbang semakin tinggi, sehingga menangislah anak tersebut karena tak kunjung ia dapat menggapainya seraya berkata,
"Duhai angin, sekiranya berhentilah kau berhembus, agar dapat ku gapai layang-layang tersebut yang jatuh ke tanah dan ku tangkap sebelum menyentuh tanah. karena aku yang di bawah ini letih untuk menanti layang tersebut jatuh dalam genggaman maupun pelukanku."
    mendengar suara Rintihan dan tangisan si anak tersebut, akhirnya dengan sendirinya angin berhenti berhembus untuk sesaat. dan ketika layang-layang tersebut hampir jatuh ke tanah, kejadian yang tidak di inginkan sang anak itu terjadi. layang-layang tersebut tersangkut di atas Pohon. dengan bersusah payah anak itu mencoba gapai layangan tersebut, namun apalah daya karena tubuhnya yang kecil itu ia tak kunjung dapat meraih layang-layang yang tersangkut di pohon itu. maka menangislah lagi si anak dan berkata,
"Duhai pohon, bantulah aku untuk gapai layang-layang yang tersangkut di rantingmu itu. karena aku sungguh menginginkannya. gerakkanlah dahan dan rantingmu agar terjatuh Layang-layang itu."
    Lalu suara yang tiada di duga berseru mengejutkan anak tersebut, "Duhai anak kecil yang Hinggap di rantingku, aku adalah sebuah Pohon yang kau hinggapi saat ini. aku tak dapat menggerakkan dahan dan rantingku jikalau tak ada angin yang berhembus ke arahku. maka, pintalah pada Tuhanku yaitu Allah untuk menghembuskan kembali anginNya agar dapat membantumu untuk menggapai maupun menjatuhkan layang-layang tersebut."
    dengan polosnya si anak berkata dan berd'oa, "Yaa Allah, tolonglah hembuskan sedikit Nikmat anginMu agar ku dapat meraih layang-layang ini untuk ku terbangkan kembali dengan benangku."
    tak lama setelah itu, dengan seizinNya anginpun berhembus dan menerbangkan kembali layang-layang itu. si anak pun bergegas turun untuk menghampiri dan menggapai layangan tersebut. di kejarlah lagi layangan itu bagai tiada lelah tuk gapai layang-layang tersebut. dan ketika dalam pengejarannya, sampailah si anak di sebuah sungai dan dengan kepala matanya sendiri ia menyaksikan layangan tersebut tercebur di permukaan Sungai.
    Dan berkatalah si anak, "Yaa Allah, telah bersusah payah ku kejar layang-layang tersebut namun hasilnya sepertinya nihil. Engkau hembuskan terlalu lama angin tersebut hingga membawa layangan ini jatuh ke permukaan sungai. Cobaan apa lagi ini Yaa Allah yg Engkau berikan padaku."
    mendengar tangisan dari si anak, maka terdengarlah suara tanpa rupa berseru, "Ambillah walau kau harus berbasah-basah untuk menggapainya, karena ini adalah ujian kesetiaan dan kesabaran bagimu untuk menggapai apa yang kau tuju. usaplah air matamu, dan berbahagialah karena di setiap ujian dan cobaan pasti ada Hikmahnya."
    dengan sigap maka si anak lekas menceburkan tubuhnya ke dalam sungai dan tak memperdulikan seberapa dalam sungai tersebut. setelah sampai pada tujuannya, si anak pun menangis bangga dan juga sedih lantaran Layangan yang ia kejar selama ini basah dan tiada  lagi bisa terbang. dengan sekuat tenaga, di bawalah layangan tersebut ke Pinggir sungai. tak banya bicara ia mencari sinar mentari dan akhirnya ia peroleh sinar tersebut untuk mengeringkan bagian-bagian yang basah dari layangan tersebut.
    perlahan dia tersenyum dan tersadar bahwa layangan yang ia kejar selama ini benar-benar berarti dan sebagai penguji kesetiaan. tak lama kemudian layangan tersebut telah kering dari basahnya dan dapat di terbangkan kembali menuju angkasa.
    dan ketika hendak ia terbangkan layangan tersebut, terdengar lagi suara tanpa Wujud yang berkata, "Buat apa kau terbangkan layangan tersebut kalau dirimu dapat meminta kepada Allah untuk dapat terbang bersama layangan itu. Sungguh begitu gigih dan polosnya dirimu ini duhai anak kecil."
    si anak pun berkata kepada suara tanpa Rupa, "jika bisa demikian, maka siapakah kau sebenarnya dan untuk apa kau berikan saran seperti itu padaku. tapi, terimakasih sebelumnya kau telah mau membantuku dan memberikanku saran tentang apa yang harus ku lakukan dalam perjalanan pengejaran ini."
    Suara tanpa Wujud pun menyauhuti, "aku hanyalah pesuruh Allah untuk membantumu bertahan dan memberikanmu berbagai saran agar tidak lagi kau bersedih lantaran hal yang seperti ini."
    Si anak pun langsung memohon dan berdoa kepadaNya, "Yaa Allah, jika benar tentang apa yang di katakan oleh suara tanpa Rupa tersebut, maka ku meminta dan memohon padaMu agar dapat terbang bersama layangan ini menuju langit bersama untuk bertemu denganMu. maka kabulkanlah Do'aku." Aamiin....
    selang beberapa Waktu, dengan seizinNya angin berhembus cukup kencang dan menerbangkan anak itu bersama layangan tersebut. terbang begitu tinggi bagai tak terlihat lagi, menuju Allah Subhanahu Wa Ta'alaa Yang Maha Tinggi.

The End

Makna dan pesan :
    "Layangan di sini di simbolkan sebagai Cinta, dan si anak adalah seorang Hamba. dan ketika dalam pengejarannya ia selalu mendapatkan berbagai ujian dariNya sebagai tanda Cinta darinya dan sebagai pengukur, seberapa besarnya usaha anak kecil ini menggapai Cinta yang ia tuju. dimana cinta tersebut adalah sebuah pelampiasan Cinta si anak kepada Allah melalui perantara MahlukNya... "

Create On Surabaya 21 June 2012
By Achmad Yusuf Sinatriya

PESAN-PESAN TERAKHIR


Pesan Terakhir

Terpaan Angin membelai Tubuh menenangkan Qalbu. Hingga tiada terasa Hujanpun Turun.
Dari kejauhan Nampak seorang ayah dan anak berdiri berdiskusi serta bercerita tentang suatu hal.

 "Duhai Anakku, Taukah kau betapa Luas dan Indahnya Dunia ini?" tanya seorang ayah kepada anaknya.
"Iya ayah, Sungguh Indah alam ini, Sungguh Luas alam ini. Hingga hampir tiada cacatnya sedikitpun." jawab Sarah sembari tersenyum.
"iya anak ku, Namun ada yg lebih Indah lagi nanti ketika kita mati. Taukah kau seberapa Indah, keindahan tersebut?" sahut sang ayah sembari memberikan penjelasan dan pertanyaan kepada Sarah.
sembari menggelengkan kepalanya Sarah menjawab, "tidak, aku tidak tau. Maukah ayah menjelaskannya?"
"keindahan itu Ialah ketika kau bertemu dengan Tuhanmu, dalam keadaan Suci bersih dan penuh dengan Cahaya." papar ayahnya kepada Sarah yg kala itu berusia 17 tahun.

sang ayah berpesan dan berkata pada Sarah, "Anakku, ayah ingin berpesan padamu, Janganlah kau tinggalkan Shalatmu. Hingga akhir Hayatmu, dan senantiasa   berDzikirlah pada Tuhanmu Hingga kau temukan sebuah kedamaian."
sembari mengiyakan pesan sang ayah kepada Sarah, Sarah menjawabnya dengan sedikit keheranan kepada ayahnya dan menjawab, "Baik ayahku, tapi mengapa kau berpesan seperti itu? Tak biasanya kau sering dan berkata2 seperti itu. Apakah ada sesuatu yg ayah sembunyikan padaku? Katakanlah."
Sang ayahnya menjawab dengan sedikit memberi penjelasan dan pengarahan pada Sarah, "Tidak anakku, tiada sedikitpun yg aku sembunyikan padamu. Ketahuilah, ayah sayang padamu. Jadilah orang yg berguna bagi lingkunganmu. Bagilah Ilmu yg kau peroleh kepada Saudara2 seimanmu, agar tidak sia2 apa yg kau pelajari. Dan agar tak sia2 kau menuntut Ilmu."
Sarah pu nmengiyakan pesan-pesan dan keinginan sang ayah, "Baik Ayah, kan ku laksanakan Amanatmu. Insya Allah kan menjadi Berkah Untukku."

Tanpa di sadari, pesan-pesan yang telah di sampaikan oleh sang ayah kepada Sarah merupakan pesan terakhir untuknya. maka tak heran jika sarah merasa gelisah beberapa hari ini di rumah setelah mendengar pesan-pesan dari ayahnya yang merupakan pesan terakhir darinya.
Suatu ketika, dalam perjalanan pulang sang ayah berada di jalan mengendarai motor kunonya. Tiba-tiba, dengan kecepatan yang sangat tinggi dari arah lajur kiri jalan nampaklah sebuah Truk Kontainer yang melaju seperti tak tau arah dan berkecepatan tinggi. Tiada Di sadari oleh sang ayah, akhirnya ayah tertabrak Truk kontainer tersebut dan tergeletak lemah di jalanan dengan berlumuran darah yang mengucur dari kepala ke jalanan. selang beberapa waktu sekitar satu jam, nampak dari jauh seorang Pria mengendarai mobil kijang melaju dan terhenti setelah melihat tubuh Sang ayah di jalanan.

"Astaghfirullahal Adzim.... Yaa Allah," sontak kaget pengendara tersebut setelah melihat tubuh Sang ayah di jalan.
 bergegaslah pengendara tersebut turun dari mobilnya, "Astagfirullah,, pak..pak.. bangun pak... apakah anda baik-baik saja, sadar pak... Yaa Allah, kasihan sekali orang ini, tergeletak di jalan setelah di tabrak lari oleh pengendara tak bertanggung jawab."

Lalu bergegaslah sang pria penyelamat tersebut mengangkat tubuh sang ayah masuk ke dalam mobil untuk di bawa ke rumah sakit. setibanya di rumah sakit, sang pria penyelamat tersebut bergegas melapor ke polisi atas kejadian tersebut untuk di tindak lanjuti atas yang terjadi tadi.
polisi pun tiba, dan bertanya, "apa yang sedang terjadi tadi?".
pria penyelamat pun menjawab, "tadi baru saja di jalan saya temukan bapak ini yang saya antar tadi tergeletak di tengah jalan dan berlumuran darah, di sinyalir bahwa bapak ini korban tabrak lari."
polisi melanjudkan pembicaraannya, "Baik lah, akan saya tindak lanjuti kejadian perkara ini."

tak lama kemudian, polisi mencari-cari informasi untuk menghubungi sarah yang ada di rumah. caranya pun sederhana, dengan menggunakan / memanfaatkan HP sang ayah untuk menghubungi sarah.
"Selamat malam, apakah betul ini bu sarah, anak dari pemilik HP ini?"
"iya, saya sarah. ada apa ya, dan siapa ini?"
"Saya dari kepolisian, ingin melaporkan bahwa telah terjadi kecelakaan di simpang 0 yang menelan korban, ayah anda."
"apa...?!! ah yang bener ah bapak... jangan main-main.. saya tidak suka dengan orang yang bercanda kelewat batas seperti ini!"
"tidak bu, kami serius. ayah anda sekarang di rawat di rumah sakit Fi sabilillah. untuk lebih jelasnya, anda bisa kemari."
"baiklah kalau begitu, saya akan segera kesana."

Dengan tergesah-gesah, Sarah beranjak dari tempat duduknya setelah menerima Telephone dari kepolisian tentang tabrakan tersebut. sesampainya di rumah sakit Fi Sabilillah, sarah bertanya kepada Resepsionis rumah sakit tersebut, "Sus, pasien korban tabrak lari di rawat di mana ya?"
"di lantai tiga sebelah kanan Musholah Ruang Melati."
"terima kasih Sus."
sambil berlari, sarah meneteskan air matanya lantaran kejadian yang menimpa ayahnya.
"Ayah…! Ayah…! Ayah baik-baik saja kan? … Ayah… ! Bangun Ayah… Bangun…"
Sang ayah pun terbangun dan berkata Lirih kepada Sarah sembari mengingatkan atas pesan-pesan yang telah di sampaikannya waktu itu, "Anak ku, Ingat lah pesan-pesan ayah ketika kita berada di padang Rumput dekat Sungat di bawah Pohon. Mungkin waktu ayah sudah tak lama lagi di bumi ini, ayah ingin menjemput ibumu. Jaga dirimu baik-baik ya nak."

sembari menangis sarah berkata pada ayahnya, "Tidak ayah…! Tidak…! Ayah tak boleh bicara seperti itu, ayah tidak boleh pergi jangan Tinggal kan Sarah sendiri… sarah tak mau sendiri… sarah ingin bersama ayah."
"Tidak, Kamu tak sendiri… Allah selalu bersamamu dan selalu berada di dekatmu, jadi Ikhlaskan kepergian Ayah nanti." jawab ayahnya sambil tersenyum dan menghapus air mata Sarah.
"Tidak ayah, sarah tak mau sendiri… ayah tak boleh pergi… Jangan pergi… Jangan pergi…!"

Tak lama setelah itu, di mata ayahnya Nampak sebuah Sinar nan lembut menghampirinya. Maka tak lama setelah itu Wafatlah Sang ayah dengan meninggalkan sebuah amanat kepada anaknya.

The End

Pesan : "Ketika sang maut Datang, Maka apalah yg harus di perbuat, sehingga tiada Bisa lagi di tunda kedatangannya. Kematian adalah sebuah Awal dari rantai kehidupan, menuju ke Sang Maha kekal."

Create on Surabaya 20 juni 2012
By Achmad Yusuf Sinatriya

Monday, April 16, 2012

Hikmah kata Hati: Jika cinta yg kelabu

Hikmah kata Hati: Jika cinta yg kelabu: jika mencintai itu indah mengapa harus ada air mata jika mencintai itu menyakitkan kenapa harus ada tawa cinta bisa bikin terbang walau ta...